Assalamualaikum wr.wb
Siapakah yang menurunkan
hujan, mengalirkan air dan menumbuh rerumputan?
Siapakah yang menyalakan
matahari, melukis bayangan dan mendatangkan malam?
Siapakah yang
memancangkan gunung, menegakkan langit dan menggantungkan bintang-bintang?
Siapakah yang meniupkan
angin, menggerakkan ombak dan membawa pukat-pukat di waktu malam?
Siapakah yang mengajarkan
ikan berenang, melatih burung terbang dan mendidik kita berjalan?
“Dialah Allah, Yang Menciptakan,Yang
Membentuk Rupa, Yang Memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang baik). Bertasbih
Kepada-Nya apa yang ada dilangit dan dibumi. Dan Dia Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijakasana. ”
(QS. Al-Haysr
: 24)
Karena Allah ‘Azza
wa jalla adalah yang merancang, memproduksi dan mendesain semua yang ada
dilangit dan bumi baik itu ekosistem fisik seperti : alam semesta, manusia,
flora dan fauna maupun ekosistem batin (metafisik) seperti : alam ruh, surga,
neraka dan sebagainya. Maka sangat logis jika Allah ‘Azza wa jalla mendapat gelar Al-‘Aliim
(Maha Mengetahui, Maha Ahli). Tidak ada
yang mengetahui dengan sempurna tentang semua ciptaan Allah ‘Azza wa jalla di jagad raya ini kecuali
dia sendiri.
“Dialah Allah, tiada
ilah kecuali Dia. Dialah yang maha mengetahhui segala yang ghaib dan yang
nyata. Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana ”
(QS. Al-Haysr
: 22)
Tentu saja sangat kompeten dan kredibel jika Allah ‘Azza wa jalla Yang Maha Mengetahui itu mengajarkan kepada
manusia dan menjadi dosen. Sesuai dengan apa yang dijanjikan Allah ‘Azza wa jalla untuk mengajarkan manusia
apa-apa yang tidak diketahuinya… (QS.Al-Alaq : 5)
Mengenai bobot ilmu Allah ‘Azza wa jalla itu tentu saja tidak dapat ditimbang oleh
pengetahuan manusia yang serba terbatas. Terlalu kecil kalau manusia dijadikan
sebagai pembanding bagi ilmu Allah nan luas.
Di Amerika Serikat ada Profesor Dr.Jesse Moore. Beliau adalah coordinator
proyek pesawat ulang alik NASA. Untuk saat ini beliau dianggap sebagai orang
yang paling pandai di dunia. Karena ilmunya itu Rusia harus mengakui keunggulan
Amerika dalam teknologi ruang angkasa. Yang membuat banyak orang terkagum-kagum
karena dia memiliki belasan gelar master dibelakang namanya. Diantaranya :
·
Master dalam bidang Aeronotika
·
Master dalam bidang Teknik material
·
Master dalam bidang Fisika zat padat
·
Master dalam bidang Teknik Informatika
·
Master dalam bidang Astronomi
Dan masih banyak lagi
bidang-bidang yang kita tidak mengerti jika disebut satu persatu disini.
SUBHANALLAH bukan?
Kemudian suatu hari seorang doctor dari mesir yang
tidak disebut namanya mengadakan suatu perhitungan untuk mengetahui tingkat
kepandaian dan produktifitas sang professor. Doctor itu menghitung jumlah tinta
yang habis digunakan untuk mencetak seluruh buku yang telah ditulis oleh professor
tersebut. Akhirnya diperoleh hasil : sampai dengan habis seluruh ilmu Prof. Dr.
Jesse Moore ditulis dan dituangkan kedalam buku, pada kenyataannya tidak sampai
menghabiskan 100 liter tinta. Sangatlah jauh jika dibandingkan dengan ilmunya
Allah ‘Azza wa jalla.
“Katakanlah : kalau
sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat robbku sungguh
habislah lautan itu sebelum habis {ditulis} kalimat-kalimat robbku meskipun
kami datangkan sebanyak itu {pula}”
(QS. Al-Kahfi
: 109)
“Dan seandainya
pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut {menjadi tinta} ditambahkan kepadanya
tujuh laut {lagi} sesudah {kering}, niscaya tidak akan habis-habisnya
{dituliskan} kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
”
(QS. Luqman :
27)
Para
ilmuwan Biologi masa kini mungkin sangat ahli membuat suatu sistematika dan
penggolongan tentang hewan atau tumbuhan. Tetapi pada umumnya mereka gagal
untuk member jawaban yang sederhana dan praktis bagi kepentingan orang awam
(banyak). Ilmu pengetahuan sekarang ini menjadi eksklusif dan hanya milik
sekelompok orang saja. Sementara pada jaman imam Syafi’I ilmu dirasakan
manfaatnya oleh semua orang.
Ilmu
kedokteran baru menemukan sebuah fakta empiris bahwa simpul-simpul syaraf
manusia terletak persis dibawah permukaan kulit. Hal ini menjadikan permukaan
kulit merupakan bagian yang paling sensitive (peka) dalam menerima rangsang dan
berfungsi sebagai indra peraba. Apabila jaringan sel-sel lapisan permukaan
kulit manusia mati (kapalan) maka kulit tidak lagi peka menerima rangsangan
dari luar. Jarak yang demikian dekat antara permukaan kulit dengan
simpul-simpul syaraf menyebabkan kerusakan yang terjadi (akibat terbakar
misalnya) pada permukaan kulit akan dikuti oleh rusaknya jaringan sel-sel
syaraf. Jika hal itu terjadi maka seseorang tidak lagi merasaan apa-apa jika
ditekan, digores, atau dibakar. Penemuan ilmiah ini menjadikan manusia mampu
menangkap makna yang terkandung dalam surat QS.An-Nisa : 56
“Sesungguhnya
orang-orang kafir pada ayat ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka kedalam
neraka. Setiap kali kulit mereka hangus kami ganti kulit mereka dengan kulit
baru agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi
Maha bijaksana”
Ada
lagi, Dr.Maurice Bucaille, seorang sarjana kebangsaan Perancis, dokter ahli
bedah yang pada akhirnya masuk islam. *Alhamdulillah . Dr.Maurice Bucaille
tertarik dengan informasi yang diberikan Al-Qur’an tentang nasib Fir’aun yang
mengejar Nabi Musa.
“Maka pada hari ii kami
selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari
tanda-tanda kekuasaan kami ”
(QS. Yunus :
92)
Sebagai
seorang ahli bedah yang piawai, Dr.Maurice Bucaille mampu untuk melakukan teknik-teknik
otopsi modern untuk mengetahui sebab-sebab kematian mayat tanpa merusak jasad
sang mayat melainkan hanya membuat sayatan kecil saja.*hebat
Karena
Dr.Maurice Bucaille melihat ayat diatas sebagai petunjuk (isyaroh) untuk
menemukan fakta empiris ayatul kauniah, maka ia ingin melakukan pembedahan
terhadap mummi fir’aun. Ia ingin membuktikan apakah benar fir’aun tersebut
tenggelam dilaut merah.
Sementara
itu ahli sejarah sendiri berselisih pendapat tentang siapakah Fir’aun yang
mengejar Nabi Musa. Sebagian sejarah berpendapat bahwa Fir;aun yang mengejar
Nabi Musa ialah Ramses I, sebagian lagi mengatakan Ramses II. Masing-masing
ahli sejarah tersebut memiliki argumentasi sendiri-sendiri. Tetapi tidak ada
satupun yang memiliki bukti empiris. Dr.Maurice Bucaille memutuskan untuk
membedah mummi-mummi tersebut.
Hal itu
dilakukan untuk tujuan : pertama untuk menguji kebenaran informasi Al-Quran
bahwa fir’aun mati tenggelam dilaut merah. Kedua memutuskan pertikaian para
ahli sejarah tentang siapa sebetulnya fir’aun yang mengejar Nabi Musa. Dari
hasil pembedahan tersebut, Dr.Maurice Bucaille menemukan adanya tumbuhan
ganggang yang biasa terdapat di laut merah pada usus mummi Ramses II. Pada
mummi yang sama beliau melihat adanya stressor
berat pada otot-otot, seperti yang dialami oleh orang-orang mati tenggelam.
Penelitian yang dilakukan Dr.Maurice Bucaille telah membuktikan kebenaran
informasi Al Quran bahwa fir’aun mati tenggelam dilaut merah yang ternyata
terungkap bahwa firaun yang mengejar Nabi Musa adalah Ramses II. Kedua hal ini
terungkap setelah Al-Qur’an memberikan petunjuk (isyaroh) kepada manusia untuk
menelitinya. Penelitian ini juga yang mengantarkan Dr.Maurice Bucaille masuk
islam *Alhamdulillah
Karena
Al-Quran adalah kitab (petunjuk)maka sebenarnya dia dalah operational manual
bagi manusia, agar manusia dapat mengoperasikan dirinya secara benar,
fungsional dan optimal. Sebagai petunjuk tentu saja Al-Qur’an harus berfungsi
sebagai pedoman seperti halnya kompas. Sebuah kompas selalu siap pakai. Begitu
difungsikan dia langsung menunjuk arah utara-selatan. Apabila tidak siap pakai
maka dia bukan kompas namanya. Disinilah Al-Quran membuktikan dirinya sebagai
kompas kehidupan. Dia langsung menunjukkan mana yang benar (haq) mana yang salah (bathil).
Itulah sebabnya Al-Quran disebut juga Al-Furqan.
Selain itu Al-Quran juga menjelaskan secara global tentang informasi hukum dan
informasi ilmiah. Sedangkan bagaimana rincian pelaksanaannya dijelaskan didalam
as Sunnah. Karena Al-Quran adalah pedoman hidup maka tidak boleh seorang muslim
meragukan kebenaran mutlak isinya. Apabila produk akal manusia bertentangan
dengan Al-Quran maka kesalahannya bukan pada Al-Quran. Akal manusialah yang
memiliki keterbatasan. Pada titik ini manusia harus menyelaraskan cara
berpikirnya dengan Al-Quran.
Seorang muslim
dituntut oleh Allah agar senantiasa menyempurnakan sarana hidupnya dan tidak
boleh merasa puas dengan apa yang sekarang dicapainya *SETUJU SEKALI. Sarana hidup
sendiri kebenarannya tentatif dan belum final. Sehingga manusa ditantang untuk
senantiasa mengadakan inovasi setiap saat *BETUL.
Agar manusia menjadi Modern .
Demikianlah kesempurnaan ilmu Allah, karena memang tidak ada yang
menandingiNYA.
“tidak ada sesuatupun
yang menyerupaiNYA”
(QS. Asy-Syura : 11)
_______________________________________________________________________________________________________
Ps : Pembahasan POTENSI OTAK ini aku dapatkan dari mata pelajaran
BIP ( bimbingan dan konsultasi pembelajaran ) di tempat les aku #akumohonizin
.. entah kenapa begitu tertarik mendengar kata POTENSI OTAK dan diberikan
lembaran-lembaran kertas yang membahas tentang potensi otak yang sekarang aku
tulis ulang kembali di blog aku ini.
Semoga saja info ini bermanfaat
untuk kita semua. Amien…
_NurulFajriyah_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar