Schoolaholic???
Hmm.. kalo kita dengar ada kata ‘holic’, biasanya kita ingat dengan istilah ‘workaholic’ dan ‘shopaholic’ benar kan?? Yang artinya kecanduan kerja dan kecanduan belanja. So berarti tau dong sekarang schoolaholic itu apa?? Yup, tepat sekali artinya kecanduan sekolah !
Hmm.. kalo kita dengar ada kata ‘holic’, biasanya kita ingat dengan istilah ‘workaholic’ dan ‘shopaholic’ benar kan?? Yang artinya kecanduan kerja dan kecanduan belanja. So berarti tau dong sekarang schoolaholic itu apa?? Yup, tepat sekali artinya kecanduan sekolah !
Menjadi Scholaholic
Pasti kalian pernah
mendengar teman atau sahabat kalian berkata seperti “woy! Ayo kita main, ngapain belajar
mulu !? ahh gak gaul nih.. sombong !” atau seperti ini “dasar kutu buku, kerjaanya baca buku melulu ! pulang sekolah malah ngerjain PR ! apa enaknya sih?!”
betul tidak ? atau jangan-jangan kalian sendiri yang pernah berbicara seperti
itu?? Hayooo ngaku?? Hahaha
Kenapa begitu?? Enggak
betah yah melototin buku pelajaran berjam-jam ? engga nyaman ngerjain PR sampai
larut malam? Mau ada ujian rasa-nya panas luar dalam, gelisah, dan cari cara
gimana caranya dapet nilai bagus tanpa harus banyak belajar?? Dan tidak sedikit
yang berdoa semoga gurunya tidak masuk kalau hari itu mau diadakan ulangan??
Banyak yang bilang kalau
Pintar itu membosankan ! Pintar itu melelahkan ! Pintar itu.. hmm menakutkan?!
Hmmmmm…. Itu salahhh
besar saudara-saudara !! kalau kamu mau pintar ,pasti kamu mampu. Man Jadda
wajada !! jadi orang pinter/cerdas itu enak … yang paling bangga jadi orang
pinter pasti dirimu sendiri. Yang paling malu kalau jadi siswa bodoh, ya juga
dirimu sendiri. Bukan temanmu,pembantumu,tetangggamu,apalagi peliharaanmu (
mana ada kucing kabur gara-gara majikannya bodoh?? Its impossible !! )
Kalau sudah tau begitu
,bagaimana kalau kita mulai berusaha menjadi orang pintar/cerdas?? Daripada kita menghabiskan waktu keluyuran keluar gak jelas dan belum tentu
ada manfaatnya?? Hidup memanglah pilihan, Mas Bro, Neng Sis.. mau jadi pinter atau
keblinger?? Mau jadi pemenang atau pecundang?? Tentukan mulai dari sekarang
guys !!! don’t spend this time !
Untuk kalian yang memilih
menjadi pemburu ilmu, Allah sudah menjanjikan untukmu posisi yang lebih
bermutu. Bukan hanya satu tapi BEBERAPA derajat !
“Allah akan meninggikan orang-orang
yang akan beriman diantaramu
Dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat”
(QS. Al-Mujaadilah : 11)
Belajar merupakan suatu
kata yang selalu melekat pada telinga kita tak terkecuali. Mengapa? Karena
konon, kata ini merupakan kata kunci bagi setiap manusia bila ia menginginkan
suatu kebahagiaan dan kesejahteraan.
Namun meski orang banyak
tahu tentang kegunaan belajar itu, masih banyak saja diantar kita yang
memandang seblah mata terhadapnya. Padahal kita adalah pelajar. Bukankah
kewajiban setiap pelajar khususnya adalah belajar? Namun mengapa kita masih
tidak dapat merasakan enjoy melaksanakan kewajiban utama kita? Pada saat tertentu bahkan tak
sedikitpun kenikmatan yang bisa dirasakan yang muncul hanyalah perasaan jemu
atau bosan.
Jangankan megerjakan
sebuah soal Fisika dengan banyak angka didalamnya dan terutama rumus yang
begitu banyak dan rumit. Melihatnya saja sudah membuat mata kita ini terasa
berat. Betul gak? . kondisi berbeda malah akan kita alami bila kita sedang
membaca komik , novel, menonton Tv, atau bermain games. Wuaahh pasti asyiknya
bukan main.. luar biasa seru bahkan bisa gak inget waktu. Tak ada rasa jemu
atau bosan . padahal ada PR segunung yang semuanya menuntut untuk segera
diselesaikan. Rasanya sebagian besar dari kita akan tertarik dengan hal
menyenangkan tersebut ketimbang mengerjakan PR.
Koq bisa begitu sih?? Itu
semua karena kesalahan kita dalam memaknai arti belajar . belajar lebih sering
kita artikan sebagai beban yang harus dipikul. Namanya juga ebban, tentu tidak
menyenagkan. Apalagi beban itu terlampau berat, tak sanggup kita
mengamalkannya. Coba kalau kita memaknai belajar bukan sebagai beban namun suau
kebutuhan. Insyaallah tak akan muncul perasaan bosan yang berkepanjangan. Jenuh
dalam belajar memang hal yang wajar. Tapi jika jenuhnya terus-terusan, itu sih
tidak wajar. Mungikin memang bakatnya menjadi pemalas. Nauzubillah min dzalik..
Coba kita balik kemasa
kecil sewaktu kita TK/SD . dimana kita duduk dibangku TK dan diawal awal SD,
terasa indah pengalaman belajar itu. Dengan penuh semangat kita menyanyikan
lagu-lagu dan bermain bersama teman-teman sekelas. Mungkin masih terekam dalam
ingatan, bagaimana kita belajar matematika dengan metode bernyayi :
Satu ditambah satu… Sama dengan Dua
Dua ditambah dua... Sama dengan Empat
Dengan antusias kita
lantunkan lagu itu lewat mulut-mulut kecil nan imut kita. Tak terasa boan, tak
ada kejenuhan, tak terasa kesulitan. Semuanya berjalan dengan mulus. Lantas, kenapa
disaat itu kita bisa belajar dengan gairahnya, sedangkan sekarang, di
SMP/SMA/KULIAH tidak lagi seperti yang
dulu. Padahal bukankah semuanya sama-sama proses belajar?
“ah !! waktu di TK kita bukan
belajar,hanya bermain-main” begitu mungkin yang terlintas dibenak
kalian. Padahal di TK kita belajar, bukan sekedar bermain dan bersenda gurau.
Belajar berhubungan dengan oranglain,belajar tentang norma-norma, belajar
mengenai peran di kelompok, bahkan juga belajar menghitung, membaca, dan
menulis. Hanya saja proses dan cara pembelajaran di TK tidaklah sama dengan
SMP/SMA/ KULIAH, karena perkembangan psikologis dan intelektual kita belum
sebaik sekarang. Ketika SMP/SMA/KULIAH, pemahaman akan berbagai informasi
ilmiah menempatkan porsi kebutuhan yang lebih besar. Untuk itu dibutuhkan
keseriusan daripada sekedar bersenda
gurau. Sayangnya, masih banyakdiantara kita yang kurang menyadarinya. Yang
diinginkan hanyalah sekedar bermain dan terus bermain. Lantas apa bedanya kita
dengan anak TK??
TUJUAN BELAJAR
Setiap kegiatan selalu diawali dengan niat dan doa.
Begitu juga dengan belajar. Agar belajar menjadi suatu kegiatan yang
menyenangkan , kita harus memasang niat dan doa yang benar. Sementara, banyak
siswa/siswi yang kurang mengetahuinya. Seandainya ditanya “Mengapa haurus belajar?”
, maka jawabannya: “kenapa ya … saya juga
bingung”. Ketidaktahuan akan tujuan belajar itulah yang mejadi pangkal
ketaksukaan bergelut dengan buku dan PR.
Berkaitan dengan belajar ada siswa/siswi yang punya
waktu tertentu dalam belajar. Biasanya pada detik-detik terakhir menjelang
ulangan. Besok semua ulangan, baru kerja keras semalaman. Pintu kamar ditutup
rapat, dan tak lupa di pintu tertulis “lagi sibuk” atau
“dilarang mengganggu”. Waktu tersebut dipakai semalaman untuk belajar
mati-matian, mengejar pelajaran yang akan diuji besok. Pokoknya belajar cukup
kalau mau ulangan saja. “semalaman enggak
tidur gak masalah , asalkan bisa mengerjakan
soal-soal besok”. “jikalau perlu,
jika soalnya berbeda dari yang dipelajari semalam, mencontek atau melihat kebetan menjadi penting”. Itulah prinsip
mereka. Kenapa bisa begitu? Tak lain dan tak bukan karena niat utama belajarnya
hanya sekedar mendapatkan nilai yang tinggi. Akhirnya, belajar secara teratur
menjadi hal yang aneh, menjemukan dan tidak menguntungkan. “semalaman saja bisa dapat delapan, kenapa harus belajar terus-terusan.
Capek, mendingan nonton TV atau main Games. Kan enak refreshing”.
Jika belajar dilakukan dengan niat meraih nilai
tinggi dengan mengabaikan etika, mana mungkin kita menjadi seorang yang pintar
dan berhasil. Paling Cuma jadi orang yang pintar nyontek. Artinya, tidak akan
tumbuh sikap disiplin dan tanggung jawab pada diri kita. Dan yang lebih parah,
kecurangan itu akan mengantarkan kita ke jurang kenistaan. Nau’udzubilah min
dzalik.
Sementara itu ada juga
sebagian siswa yang belajar dengan niat agar bisa menjadi orang yang hebat dan
terkenal. “saya belajar
karena saya ingin menjadi orang yang berhasil !”. “saya ingin seperti Ibnu Sina”,
“saya ingin seperti Albert
Einstein” dll. Tujuan-tujuan itu mengarahkan kita dalam belajar. Kita
akan berusaha menari tahu bagaimana belajar orang-orang hebat dan sukses
seperti yang kita inginkan. Kemudian kita mencoba untuk menerapkannya pada diri
kita. Namun hanya disitukah tujuan kita belajar? Jawabnya mungkin “YA” atau
“TIDAK”, tergantung apa tujuan hakiki yang hendak diraih dari belajarnya.
Bagi seorang muslim, niat
ketika belajar bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan materi. Namun lebih
dari itu, sebagai wujud kepatuha terhadap Allah dan Rasul-nya. Setiap muslim
sadar bahwa belajar adalah kewajiban yang diembankan dipundaknya,sebagaimana
Rasulullah Saw, sabdakan :
“Menuntut ilmu ( belajar ) merupakan
kewajiban atas setiap muslim”
Dihadist lain rasulullah
juga bersabda:
“Hai sekalian manusia, Belajarlah !
karena hanya belajar kalian akan mendapatkan ilmu”
Kini ketahuilah kita,
betapa Allah SWT betul-betul menghendaki setiap hambanya menjadi seorang
pemikir yang cerdas dan kritis. Seorang yang berilmu pengetahuan, seorang yang
tak pernah bosan belajar. Terus menerus belajar, mengamati alam ini, membaca
planet-planet, bintang, bulan, matahari. Meneliti perilaku manusia, keberadaan
hewan, beragamnya tumbuhan dll. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa
memasangkan niat yang lurus dalam belajar, yaitu niat untuk melaksanakan
perintah Allah dan Rasulnya. Niat untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Tanpa
niat itu akan sia-sialah apa yang dipelajarinya dihadapan Allah SWT.
“Barang
siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang seharusnya ditujukan untuk
Mencari
ridho allah ‘azza wajalla kemudia ia tidak mempelajarinya
Untuk
mencari ridho allah tapi hanya untuk mendapatkan kedudukan/kekayaan
Duniawi,
maka ia tidak akan mendapatkan baunya surge nanti pada hari kiamat”
(HR. Abu
Dawud)
Apa yang bisa kita
dapatkan dari eblajar tergantung dari niat kita ketika belajar. Bila niat kta
hanya untuk mendapatkan nilai baik, maka sampai disitulah manfaat yang kita
dapatkan. Bahkan, bisa jadi niat itu tidak tersampaikan.
“sesungguhnya,
setiap perbuatan itu tergantun dari niatnya.
Dan
sesungguhnya setiap perbuatan akan diganjar sesuai dengan niat yang
dicanangkannya…..”
(HR.
Bukhari Muslim)
Nah apa yang kita
dapatkan bila belajar dengan niat lillahi ta’ala? Ternyata banyak manfaat besar
yang akan kita rasakan yaitu :
1 . Dimuliakan dan
diangkat derajatnya oleh Allah
2 . Sukses di Dunia dan
Diakhirat
3 . Mendapatkan pahala
yang tak pernah putus
Dengan memgetahui betapa
besar manfaaat yang bisa dipetik, Insyaallah akan semakin meningkatkan motivasi
kita dalam menuntut ilmu.
Jika motivasi kita baik
maka ada factor lain yang perlu kita ketahui agar suasana menyenagkan dalam
belajar semakin tumbuh. Kita harus betul-betul faham tentang proses yang
terjadi selama belajar itu berlangsung. Itu sebabnya pertanyaan yang muncul
berikutnya “bagimana kita belajar dengan
baik??”
MENATA BELAJAR
Bagaimana kita belajar??
Pertanyaan itu akan mengatarkan kita pada acara belajar yang baik.
1.
Belajarlah pada waktu yang tepat
Berhasil tidaknya
kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh suasan hati ( mood ) padahal suasana
tersebut sering berubah-ubah. Secara umum, belajar akan terasa menyenangkan
bila kita melakukannya pada waktu-waktu yang mudah bagi kita untuk
berkonsentrasi, seperti pada dua pertiga malam hingga pagi. Tentunya setelah
kita tidur sebelumnya. Kenapa begitu? Kita tahu pada jam-jam segitu seisi rumah
dalam keadaan tertidur lelap. Tak aa suara radio, tayangan TV atau gelak tawa
saudara-saudara kita. Suasanay betulbetul tenang, nah pada saaat ini belajar
akan sungguh menyenangkan bagi kita.
Jika kita sudah sepakat
belajar yang baik itu pada dua pertiga malam hingga ba’da subuh , maka
biasakanlah sebelum belajar sempatkanlah untuk sholat tahajud beberapa rakaat.
Dan mohonlah kemudahan dalam menuntut ilmu diberi kelapangan dalam mengejar cita-cita
kepada Rabbul Izzati, Allah SWT. Berikut ini doa yang alangkah baiknya
kita panjatkan sebelum kita memulai aktivitas belajar :
“rabbi zidnii
ilman warzuqnii fahman”
(Ya.. Robbi,
tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan dan berikanlah kepadaku pemahaman)
2.
Belajarlah ditempat yang baik
3.
Belajarlah dengan cara cepat
Agar proses lebih efektif
,efisien, dan produktif, janganlah nelajar semau gue. Kita perlu memperhatikan
kaidah-kaidah belajar yang tepat. Untuk itu, cobalah terapkan 11 jurus belajar
berikut ini :
Jurus 1 :
sadari mengapa kita harus belajar
Jurus2 :
berusahalah untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran
Jurus3 :
hadirlah selalu dikelas
Jurus4 :
belajarlah berkelompok secara teratur
Jurus5 :
belajarlah secara teratur dan terjadwal
Jurus6 :
lihatlah keseluruhan bahan pelajaran sebelum belajar satu demi Satu
Jurus7 : pada
satu saat tertentu, konsentrasilah pada satu hal tertentu saja
Jurus8 :
seraplah informasi yang benar sejak awal
Jurus9 :
buatlah catatan/ringkasan materi yang rapi, teratur, dan menarik
Jurus10: belajarlah dengan terus mengulang
Jurus11: ukurlah hasil belajar yang sudah dilakukan
Nah itulah jurus-jurus
umum Schoolaholic yang perlu kita
miliki agar mendapatkan hasil baik dalam belajar. Jadi untuk kamu yang cinta
berburu ilmu, kenali dia baik-baik dan berulang-ulang. Hingga kamu katakana
padanya: “Ya Allah, izinkan aku bersamanya. Karena tanpanya, aku takkan
mengenal-Mu. wahai Ilmu, I LOVE YOU FULL !!”
PS : Pembahasan SCHOOLAHOLIC ini aku
dapatkan dari mata pelajaran BIP ( bimbingan dan konsultasi pembelajaran ) di
tempat les aku #akumohonizin .. entah kenapa begitu tertarik mendengar kata
SCHOOLAHOLIC dan diberikan lembaran-lembaran kertas yang membahas tentang
schoolaholic yang sekarang aku tulis ulang kembali di blog aku ini.
Semoga saja info ini bermanfaat
untuk kita semua. Amien…
Jujur ! kalau ditanya mengapa
harus belajar? Aku akan menjawab “ aku
ingin cerdas seperti orang yang menginspirasiku selama ini, menjadi orang
sukses , dan membahgiakan kedua orangtuaku yang amat aku cintai ” dan akan
aku buktikan mulai adri sekarang…
Dengan mengucap kalimat nan suci “bismillahirrahmannirahim” Mari
sama-sama bangkit menjadi orang cerdas dan lebih baik lagi. Membuat semua
bangga dengan kita ! nothing impossible in this world , if you want , you can
try, and show the world you can do the best !!
Terimakasih bagi yang sudah mau
membaca blog-ku ini.. mari berjuang !!
_NurulFajriyah_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar