Pages - Menu - about me

Sabtu, 02 November 2013

SCHOOLAHOLIC

Schoolaholic???

 Hmm.. kalo kita dengar ada kata ‘holic’, biasanya kita ingat dengan istilah ‘workaholic’ dan ‘shopaholic’ benar kan?? Yang artinya kecanduan kerja dan kecanduan belanja. So berarti tau dong sekarang schoolaholic itu apa?? Yup, tepat sekali artinya kecanduan sekolah !

Menjadi Scholaholic

Pasti kalian pernah mendengar teman atau sahabat kalian berkata seperti “woy! Ayo kita main, ngapain belajar mulu !? ahh gak gaul nih.. sombong !” atau seperti ini “dasar kutu buku, kerjaanya baca buku melulu ! pulang sekolah malah ngerjain PR ! apa enaknya sih?!” betul tidak ? atau jangan-jangan kalian sendiri yang pernah berbicara seperti itu?? Hayooo ngaku?? Hahaha

Kenapa begitu?? Enggak betah yah melototin buku pelajaran berjam-jam ? engga nyaman ngerjain PR sampai larut malam? Mau ada ujian rasa-nya panas luar dalam, gelisah, dan cari cara gimana caranya dapet nilai bagus tanpa harus banyak belajar?? Dan tidak sedikit yang berdoa semoga gurunya tidak masuk kalau hari itu mau diadakan ulangan??

Banyak yang bilang kalau Pintar itu membosankan ! Pintar itu melelahkan ! Pintar itu.. hmm menakutkan?!

Hmmmmm…. Itu salahhh besar saudara-saudara !! kalau kamu mau pintar ,pasti kamu mampu. Man Jadda wajada !! jadi orang pinter/cerdas itu enak … yang paling bangga jadi orang pinter pasti dirimu sendiri. Yang paling malu kalau jadi siswa bodoh, ya juga dirimu sendiri. Bukan temanmu,pembantumu,tetangggamu,apalagi peliharaanmu ( mana ada kucing kabur gara-gara majikannya bodoh?? Its impossible !! )

Kalau sudah tau begitu ,bagaimana kalau kita mulai berusaha menjadi orang pintar/cerdas??  Daripada kita menghabiskan waktu  keluyuran keluar gak jelas dan belum tentu ada manfaatnya?? Hidup memanglah pilihan, Mas Bro, Neng Sis.. mau jadi pinter atau keblinger?? Mau jadi pemenang atau pecundang?? Tentukan mulai dari sekarang guys !!! don’t spend this time !

Untuk kalian yang memilih menjadi pemburu ilmu, Allah sudah menjanjikan untukmu posisi yang lebih bermutu. Bukan hanya satu tapi BEBERAPA derajat !

“Allah akan meninggikan orang-orang yang akan beriman diantaramu
Dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
(QS. Al-Mujaadilah : 11)

Belajar merupakan suatu kata yang selalu melekat pada telinga kita tak terkecuali. Mengapa? Karena konon, kata ini merupakan kata kunci bagi setiap manusia bila ia menginginkan suatu kebahagiaan dan kesejahteraan.
Namun meski orang banyak tahu tentang kegunaan belajar itu, masih banyak saja diantar kita yang memandang seblah mata terhadapnya. Padahal kita adalah pelajar. Bukankah kewajiban setiap pelajar khususnya adalah belajar? Namun mengapa kita masih tidak dapat merasakan enjoy melaksanakan kewajiban  utama kita? Pada saat tertentu bahkan tak sedikitpun kenikmatan yang bisa dirasakan yang muncul hanyalah perasaan jemu atau bosan.


Jangankan megerjakan sebuah soal Fisika dengan banyak angka didalamnya dan terutama rumus yang begitu banyak dan rumit. Melihatnya saja sudah membuat mata kita ini terasa berat. Betul gak? . kondisi berbeda malah akan kita alami bila kita sedang membaca komik , novel, menonton Tv, atau bermain games. Wuaahh pasti asyiknya bukan main.. luar biasa seru bahkan bisa gak inget waktu. Tak ada rasa jemu atau bosan . padahal ada PR segunung yang semuanya menuntut untuk segera diselesaikan. Rasanya sebagian besar dari kita akan tertarik dengan hal menyenangkan tersebut ketimbang mengerjakan PR.

Koq bisa begitu sih?? Itu semua karena kesalahan kita dalam memaknai arti belajar . belajar lebih sering kita artikan sebagai beban yang harus dipikul. Namanya juga ebban, tentu tidak menyenagkan. Apalagi beban itu terlampau berat, tak sanggup kita mengamalkannya. Coba kalau kita memaknai belajar bukan sebagai beban namun suau kebutuhan. Insyaallah tak akan muncul perasaan bosan yang berkepanjangan. Jenuh dalam belajar memang hal yang wajar. Tapi jika jenuhnya terus-terusan, itu sih tidak wajar. Mungikin memang bakatnya menjadi pemalas. Nauzubillah min dzalik..

Coba kita balik kemasa kecil sewaktu kita TK/SD . dimana kita duduk dibangku TK dan diawal awal SD, terasa indah pengalaman belajar itu. Dengan penuh semangat kita menyanyikan lagu-lagu dan bermain bersama teman-teman sekelas. Mungkin masih terekam dalam ingatan, bagaimana kita belajar matematika dengan metode bernyayi :
Satu ditambah satu… Sama dengan Dua
Dua ditambah dua... Sama dengan Empat

Dengan antusias kita lantunkan lagu itu lewat mulut-mulut kecil nan imut kita. Tak terasa boan, tak ada kejenuhan, tak terasa kesulitan. Semuanya berjalan dengan mulus. Lantas, kenapa disaat itu kita bisa belajar dengan gairahnya, sedangkan sekarang, di SMP/SMA/KULIAH  tidak lagi seperti yang dulu. Padahal bukankah semuanya sama-sama proses belajar?

“ah !! waktu di TK kita bukan belajar,hanya bermain-main” begitu mungkin yang terlintas dibenak kalian. Padahal di TK kita belajar, bukan sekedar bermain dan bersenda gurau. Belajar berhubungan dengan oranglain,belajar tentang norma-norma, belajar mengenai peran di kelompok, bahkan juga belajar menghitung, membaca, dan menulis. Hanya saja proses dan cara pembelajaran di TK tidaklah sama dengan SMP/SMA/ KULIAH, karena perkembangan psikologis dan intelektual kita belum sebaik sekarang. Ketika SMP/SMA/KULIAH, pemahaman akan berbagai informasi ilmiah menempatkan porsi kebutuhan yang lebih besar. Untuk itu dibutuhkan keseriusan daripada sekedar  bersenda gurau. Sayangnya, masih banyakdiantara kita yang kurang menyadarinya. Yang diinginkan hanyalah sekedar bermain dan terus bermain. Lantas apa bedanya kita dengan anak TK?? 




TUJUAN BELAJAR

                Setiap kegiatan selalu diawali dengan niat dan doa. Begitu juga dengan belajar. Agar belajar menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan , kita harus memasang niat dan doa yang benar. Sementara, banyak siswa/siswi yang kurang mengetahuinya. Seandainya ditanya “Mengapa haurus belajar?” , maka jawabannya: “kenapa ya … saya juga bingung”. Ketidaktahuan akan tujuan belajar itulah yang mejadi pangkal ketaksukaan bergelut dengan buku dan PR.
                Berkaitan dengan belajar ada siswa/siswi yang punya waktu tertentu dalam belajar. Biasanya pada detik-detik terakhir menjelang ulangan. Besok semua ulangan, baru kerja keras semalaman. Pintu kamar ditutup rapat, dan tak lupa di pintu tertulis “lagi sibuk” atau “dilarang mengganggu”. Waktu tersebut dipakai semalaman untuk belajar mati-matian, mengejar pelajaran yang akan diuji besok. Pokoknya belajar cukup kalau mau ulangan saja. “semalaman enggak tidur gak masalah , asalkan bisa mengerjakan soal-soal besok”. “jikalau perlu, jika soalnya berbeda dari yang dipelajari semalam, mencontek atau melihat kebetan menjadi penting”. Itulah prinsip mereka. Kenapa bisa begitu? Tak lain dan tak bukan karena niat utama belajarnya hanya sekedar mendapatkan nilai yang tinggi. Akhirnya, belajar secara teratur menjadi hal yang aneh, menjemukan dan tidak menguntungkan. “semalaman saja bisa dapat delapan, kenapa harus belajar terus-terusan. Capek, mendingan nonton TV atau main Games. Kan enak refreshing”.
                Jika belajar dilakukan dengan niat meraih nilai tinggi dengan mengabaikan etika, mana mungkin kita menjadi seorang yang pintar dan berhasil. Paling Cuma jadi orang yang pintar nyontek. Artinya, tidak akan tumbuh sikap disiplin dan tanggung jawab pada diri kita. Dan yang lebih parah, kecurangan itu akan mengantarkan kita ke jurang kenistaan. Nau’udzubilah min dzalik.

Sementara itu ada juga sebagian siswa yang belajar dengan niat agar bisa menjadi orang yang hebat dan terkenal. “saya belajar karena saya ingin menjadi orang yang berhasil !”. “saya ingin seperti Ibnu Sina”, “saya ingin seperti Albert Einstein” dll. Tujuan-tujuan itu mengarahkan kita dalam belajar. Kita akan berusaha menari tahu bagaimana belajar orang-orang hebat dan sukses seperti yang kita inginkan. Kemudian kita mencoba untuk menerapkannya pada diri kita. Namun hanya disitukah tujuan kita belajar? Jawabnya mungkin “YA” atau “TIDAK”, tergantung apa tujuan hakiki yang hendak diraih dari belajarnya.

Bagi seorang muslim, niat ketika belajar bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan materi. Namun lebih dari itu, sebagai wujud kepatuha terhadap Allah dan Rasul-nya. Setiap muslim sadar bahwa belajar adalah kewajiban yang diembankan dipundaknya,sebagaimana Rasulullah Saw, sabdakan :
“Menuntut ilmu ( belajar ) merupakan kewajiban atas setiap muslim”

Dihadist lain rasulullah juga bersabda:
“Hai sekalian manusia, Belajarlah ! karena hanya belajar kalian akan mendapatkan ilmu”


Kini ketahuilah kita, betapa Allah SWT betul-betul menghendaki setiap hambanya menjadi seorang pemikir yang cerdas dan kritis. Seorang yang berilmu pengetahuan, seorang yang tak pernah bosan belajar. Terus menerus belajar, mengamati alam ini, membaca planet-planet, bintang, bulan, matahari. Meneliti perilaku manusia, keberadaan hewan, beragamnya tumbuhan dll. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa memasangkan niat yang lurus dalam belajar, yaitu niat untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya. Niat untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Tanpa niat itu akan sia-sialah apa yang dipelajarinya dihadapan Allah SWT.

“Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang seharusnya ditujukan untuk
Mencari ridho allah ‘azza wajalla kemudia ia tidak mempelajarinya
Untuk mencari ridho allah tapi hanya untuk mendapatkan kedudukan/kekayaan
Duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan baunya surge nanti pada hari kiamat”
(HR. Abu Dawud)

Apa yang bisa kita dapatkan dari eblajar tergantung dari niat kita ketika belajar. Bila niat kta hanya untuk mendapatkan nilai baik, maka sampai disitulah manfaat yang kita dapatkan. Bahkan, bisa jadi niat itu tidak tersampaikan.
“sesungguhnya, setiap perbuatan itu tergantun dari niatnya.
Dan sesungguhnya setiap perbuatan akan diganjar sesuai dengan niat yang dicanangkannya…..”
(HR. Bukhari Muslim)

Nah apa yang kita dapatkan bila belajar dengan niat lillahi ta’ala? Ternyata banyak manfaat besar yang akan kita rasakan yaitu :
1 . Dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah
2 . Sukses di Dunia dan Diakhirat
3 . Mendapatkan pahala yang tak pernah putus
Dengan memgetahui betapa besar manfaaat yang bisa dipetik, Insyaallah akan semakin meningkatkan motivasi kita dalam menuntut ilmu.

Jika motivasi kita baik maka ada factor lain yang perlu kita ketahui agar suasana menyenagkan dalam belajar semakin tumbuh. Kita harus betul-betul faham tentang proses yang terjadi selama belajar itu berlangsung. Itu sebabnya pertanyaan yang muncul berikutnya “bagimana kita belajar dengan baik??”




MENATA BELAJAR
Bagaimana kita belajar?? Pertanyaan itu akan mengatarkan kita pada acara belajar yang baik.

1.       Belajarlah pada waktu yang tepat
Berhasil tidaknya kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh suasan hati ( mood ) padahal suasana tersebut sering berubah-ubah. Secara umum, belajar akan terasa menyenangkan bila kita melakukannya pada waktu-waktu yang mudah bagi kita untuk berkonsentrasi, seperti pada dua pertiga malam hingga pagi. Tentunya setelah kita tidur sebelumnya. Kenapa begitu? Kita tahu pada jam-jam segitu seisi rumah dalam keadaan tertidur lelap. Tak aa suara radio, tayangan TV atau gelak tawa saudara-saudara kita. Suasanay betulbetul tenang, nah pada saaat ini belajar akan sungguh menyenangkan bagi kita.
Jika kita sudah sepakat belajar yang baik itu pada dua pertiga malam hingga ba’da subuh , maka biasakanlah sebelum belajar sempatkanlah untuk sholat tahajud beberapa rakaat. Dan mohonlah kemudahan dalam menuntut ilmu diberi kelapangan dalam mengejar cita-cita kepada Rabbul Izzati, Allah SWT.  Berikut ini doa yang alangkah baiknya kita panjatkan sebelum kita memulai aktivitas belajar :
“rabbi zidnii ilman warzuqnii fahman”
(Ya.. Robbi, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan dan berikanlah kepadaku pemahaman)

2.       Belajarlah ditempat yang baik

3.       Belajarlah dengan cara cepat
Agar proses lebih efektif ,efisien, dan produktif, janganlah nelajar semau gue. Kita perlu memperhatikan kaidah-kaidah belajar yang tepat. Untuk itu, cobalah terapkan 11 jurus belajar berikut ini :
                Jurus 1  : sadari mengapa kita harus belajar
                Jurus2   : berusahalah untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran
                Jurus3   : hadirlah selalu dikelas
                Jurus4   : belajarlah berkelompok secara teratur
                Jurus5   : belajarlah secara teratur dan terjadwal
                Jurus6   : lihatlah keseluruhan bahan pelajaran sebelum belajar satu demi Satu
                Jurus7   : pada satu saat tertentu, konsentrasilah pada satu hal tertentu saja
                Jurus8   : seraplah informasi yang benar sejak awal
                Jurus9   : buatlah catatan/ringkasan materi yang rapi, teratur, dan menarik
                Jurus10: belajarlah dengan terus mengulang
                Jurus11: ukurlah hasil belajar yang sudah dilakukan

Nah itulah jurus-jurus umum Schoolaholic yang perlu kita miliki agar mendapatkan hasil baik dalam belajar. Jadi untuk kamu yang cinta berburu ilmu, kenali dia baik-baik dan berulang-ulang. Hingga kamu katakana padanya: “Ya Allah, izinkan aku bersamanya. Karena tanpanya, aku takkan mengenal-Mu. wahai Ilmu, I LOVE YOU FULL !!”

PS : Pembahasan SCHOOLAHOLIC ini aku dapatkan dari mata pelajaran BIP ( bimbingan dan konsultasi pembelajaran ) di tempat les aku #akumohonizin .. entah kenapa begitu tertarik mendengar kata SCHOOLAHOLIC dan diberikan lembaran-lembaran kertas yang membahas tentang schoolaholic yang sekarang aku tulis ulang kembali di blog aku ini.

Semoga saja info ini bermanfaat untuk kita semua. Amien…

Jujur ! kalau ditanya mengapa harus belajar? Aku akan menjawab “ aku ingin cerdas seperti orang yang menginspirasiku selama ini, menjadi orang sukses , dan membahgiakan kedua orangtuaku yang amat aku cintai ” dan akan aku buktikan mulai adri sekarang…

Dengan mengucap kalimat nan suci “bismillahirrahmannirahim” Mari sama-sama bangkit menjadi orang cerdas dan lebih baik lagi. Membuat semua bangga dengan kita ! nothing impossible in this world , if you want , you can try, and show the world you can do the best !!

Terimakasih bagi yang sudah mau membaca blog-ku ini.. mari berjuang !!




_NurulFajriyah_




 



Tidak ada komentar: