Pages - Menu - about me

Jumat, 31 Oktober 2014

Air Itu Penting



Pagi hari ketika saya hendak ingin mandi setelah sholat subuh saya mendengar papah bertanya kepada semua orang rumah “bau asap apa ini?” dan mama menjawab “paling bau asap dari sampah yang dibakar tetangga” . dan saya juga tidak mau ambil pusing, saya pikir juga itu berasal dari asap sampah tersebut. Namun 5 menit kemudian lampu rumah dirumah saya padam, saya sempat berpikir bahwa mungkin ini karena masalah listrik dari saklar dekat computer yang biasa bermasalah. Saya pun mencoba keluar kamar untuk memastikan, dan ternyata papa saya berteriak “ matiin colokan kabel air diatas, mesinnya kebakar”. Dan dari situlah cerita ini dimulai…

Akhirnya listrik bisa dinyalakan kembali setelah kabel dan seluk beluknya sudah dimatikan. Untung saja saya masih bisa mandi dengan air yang masih tersisa di bak kamar mandi. Setelah rapi saya bersiap-siap untuk pergi kesekolah dan berharap setelah pulang keadaan sudah kembali keadaan normal.

Namun nyatanya tidak, saat saya pulang ternyata air masih belum ada dalam artian lain memang mesinnya belum diperbaiki, ohh baiklah mungkin nanti setelah pulang les sudah ada kembali pikir saya yang memang setelah pulang sekolah saya harus langsung buru-buru untuk pergi les.

Malam sehabis pulang les, dirumah mama kedatangan teman-teman kantornya yang sedang bersilaturahmi, lumayan banyak dan mama menjamu dengan makanan yang tersedia. Setelah teman mama sudah pulang rumah pun menjadi kisruh lantaran ternyata air masih tidak bisa menyala, kenapa??? Karena blum diperbaiki, papa sudah menelpon dan mendatangi si tukang air siang tadi  namun nyatanya tokonya tutup. Sehingga kami harus menunggu esok hari.

Lantaran benar-benar tidak ada air kami harus meminta ketetangga depan rumah, beruntunglah kami karena mereka telah membantu kami dengan senang hati.sebenarnya ini bukanlah kejadian yang pertama bagi kami, kira-kira 5 bulan yang lalu mesin air memang tidak berfungsi lantaran sudah termakan usia, maklum semenjak kami pindah kesini mesin air memang belum pernah diganti . Berbekal selang panjang air disalurkan dari rumah tetangga ke ember-ember besar yang kami miliki, dan saya harus ber-estafet dengan kakak dan adik saya  memindahkan air dari ember tersebut untuk diisi di bak kamar mandi yang ada didalam rumah. Memakan waktu yang cukup lama memang , setelah itu mama saya memindahkan semua cucian piring ke teras depan katanya supaya gampang deket airnya, dan saya membantu memindahkan piring yang sudah bersih kedalam. Dirumah juga sebenarnya terdapat banyak tumpukan cucian kotor, tapi karena tidak ada air akhirnya pakaian kotor itu harus di laundry. Hingga malam menjelang saya masih sibuk kesana-sini , estafet sana sini karena air. Hari yang melelahkan memang.. :(

Esok harinya, saya sekeluarga mandi dengan bantuan dari air tetangga , saya, kakak  dan adik pun bersiap sekolah dan bekerja. Siangnya saya pun pulang namun jam 1 saya harus kembali lagi untuk mengikuti pendalam materi yang diberikan oleh sekolah. Mama pun juga sedang memasak kue dan lainnya karena kebetulan besok akan dilaksanakan syukuran pernikahan kakak saya yang pertama. Sore hari saya pun pulang dan saya sudah melihat mama pusing dan jengkel karena tukang air tak kunjung datang, mama pun menelpon papa untuk memastikan kapan mesinnya diperbaiki karena dia sudah sangat gerah karena cuaca panas dan ditambah kesulitan air untuk mandi, cuci, dan kakus. Setelah menelpon mama mengajak saya untuk mandi ke tetangga , namun saya menolak  jadi mama pergi kesana sendiri, selang 20 menit saya dilanda masalah perut. Saya pun semakin gelisah ketika melihat bak kamar mandi yang kosong tidak ada setetespun air, dan dengan tenaga ekstra saya menyusul mama ke rumah tetangga dan ternyata mama sudah selesai mandi, dan saya pun mohon izin untuk menyelesaikan masalah saya ini.. huftt.. mama langsung menyarankan untuk saya sekalian mandi dan saya pun mengangguk sambil menenteng perlengkapan mandi yang mama berikan.

Dan dari kejadian masalah perut itu tadi lah saya langsung terpikir bahwa air itu benar-benar sangat penting, karena tidak ada air saya dan sekeluarga bahkan sampai menumpang meminta air dan menumpang rumah tetangga untuk mandi. Saya menjadi sedih ketika mengingat bahwa diluar sana banyak yang mengalami lebih parah dari saya, mereka benar-benar kesulitan air setiap harinya, masih banyak yang harus berjalan berkilo-kilo untuk mengambil air dan dibawa kerumahnya, masih banyak daerahnya yang setiap tahun memang selalu kekeringan, sungguh menyedihkan. Dan ini membuat saya bersyukur bahwa kami hanya diberi kesulitan air seperti ini sedangkan diluar sana banyak yang lebih menderita , allah masih sayang kepada kami. Saya pun semakin sadar bahwa air itu benar-benar tidak boleh disia-siakan begitu saja karena diluar sana banyak yang memohon agar mendapat air barang setetes saja… itu begitu menyentuh hati saya
Setelah kejadian ini sore menjelang malam papa saya datang membawa mesin baru dan langsung membetulkannya, Alhamdulillah airpun sudah bisa digunakan kembali.. senyuman-pun datang keseluruh penjuru keluarga saya. Terimakasih ya allah

Maka dari itu sebagai anak bangsa calon penerus dunia kita harus bisa menggunakan air sebijak mungkin, jangan suka membubazirkan air walaupun kita kelimpahan air. Jagalah air jagalah bumi jagalah kehidupan.





_NurulFajriyah_




Tidak ada komentar: